Kamis, 08 Desember 2016 |

Melepas atau Menyimpan (Cinta)


Bismillah,


Hari ini kabar sedih dan bahagia menghinggapi kamar kami. Sebuah ruang 3x4 dengan dinding berwarna biru, seolah menjadi saksi riang juga duka mereka. 

“Teteh kenapa pulang?.. mau khitbahan ya” ucapku sedikit bercanda.
Dia hanya tersenyum lembut, mengundangku untuk semakin bertanya “wah bener ya?...”
Dia masih tersenyum simpul “kenapa gak cerita”ungkapku sedikit memaksa. 
“ia teh soalnya saya takut seperti kejadian kemarin, makanya aku tak ingin banyak orang yang tahu.”
“MasyaAllah... ukhti...”kemudian aku memeluknya.
 “Do’ain ya teh”ungkapnya berbisik.

Alhamdulillah..... akhirnya setelah sebelumnya sahabat aku ini pernah gagal menikah. Dan pernah begitu suka pada seseorang ia telah mulai melepaskan (mengikhlaskan) rasa cintanya yang tak pernah terucap juga tak berbalas. Benarlah kata seorang teman barangkali cinta hanya bisa dihapus dengan menghadirkan cinta yang baru. 

***
Di malam harinya.

“gak kuat teh”seketika dia bicara setelah diamnya beberapa saat dan kini tangisnyapun makin menjadi sembari ia menutup wajahnya. Aku hanya menatap dan termenung karena tak tahu dengan berita yang beredar. Yang kutahu sahabatku memang sedang ‘mencintai’ (mengagumi) seorang ikhwan yang kukenal.

“sabar ya, kamu pasti mendapatkan yang lebih baik” ucapku mencoba menenangkan (padahal gak tahu apa-apa, cuma kira-kira aja.hhe). Hingga kemudian ku tahu bahwa memang ia sedih karena "someone" itu akan menikah dengan akhwat lain.

Aku mencoba mencari hikmah dibalik kisahnya, cinta itu fitrah namun jika boleh memilih lebih baik tak perlu ada rasa itu sebelum benar-benar halal untuk mencinta. Kalau nasihat guru mah "bungkus serahkan ke Allah", jadi sekecil dan sebesar apapun perasaan suka atau kagum pada seseorang maka ujungnya adalah kepasrahan kepada Allah, itulah yang mungkin akan membuat hati lebih tenang. Tapi ya namanya perempuan tak lepas dari kata 'baper' jadi apa yang dirasakannya adalah kewajaran, hanya saja alangkah lebih baik jika tidak berlebihan dalam mencinta sehingga luka nya pun tak begitu terasa. Keep spirit.:-)

0 komentar:

Posting Komentar