Jumat, 09 Desember 2016 |

Balada Santri


Berjalan cepat-cepat, menyimpan sepatu di rak, meletakan tas, berjalan lagi dan berhenti sejenak. Masuk hamam, menghela napas,tersenyum menikmati rasa syukur, mengambil air wudhu, mengusir sisa-sisa lelah seharian. Selesai. Mengambil tas, berjalan lagi, menyusuri jalanan yang ramai dengan kendaraan. Tiba di sebuah bagunan suci berbentuk persegi, menaiki beberapa anak tangga. Dan sampailah....

Inilah tempatnya. Tempat yang selalu membuatku tersenyum. Tulus. Sangat tulus. Membuatku rindu. Sangat rindu saat datang masa teralihkan itu.  
Karpet merah. Jendela mesjid lantai tiga.
Tersenyum, meletakan tangan di bingkai jendela, mendongakan kepala keluar dan menghirup udara bebas. Menatap langit yang biru. Menyenangkan. selalu saja menyenangkan.
Melihat jam dinding putih. Bersiap-siap. Memejamkan mata sekejap dan shalat. Shalat dengan ditemani semilir angin senja. Mengalun lembut, bak melodi-melodi syurga.

Tilawah. Saatnya tilawah.
Selesai.

Kembali berdiri. Kembali melakukan hal itu. Meletakan tangan di bingkai jendela. Tersenyum. Mendongakan kepala keluar. Menatap atap-atap bangunan dan menatap langit biru yang dihiasi awan putih bergemul. Indah. Indah sekali.


Ya. Disanalah. Disanalah menemukan hal itu. Sebuah usaha pendekatan, sebuah usaha pencarian hikmah, sebuah pemaknaan hidup mendalam, sebuah penerimaan yang tulus. Karena disinilah bebas mengadu, bebas meminta, bebas mengenang yang terlewati dan bebas memohon ampun.



Rabb, terimakasih...

0 komentar:

Posting Komentar