Selasa, 20 September 2016 |

Taman Surga Dunia

What do you think about Bandung? Menurutku salahsatu surga dunia itu adalah Bandung.

Dulu aku sempat berfikir bahwa Bandung yang merupakan ibukota Jawa Barat ini identik dengan pergaulan bebas juga biaya hidup yang mahal. Maka setelah aku benar-benar tinggal dikota ini semua hal-hal buruk yang aku pikirkan itu adalah salah besar, karena kini yang aku yakini bahwa Bandung adalah kota surga. Kenapa bisa dikatakan sebagai kota surga? Karena betapa banyaknya taman-taman surga disini sebut saja Daarut Tauhiid tentu semua akan tahu mengenai pesantren yang didirikan oleh Aa Gym ini dan untuk teman-teman di Bandung kalian bisa menjadikan DT sebagai destinasi wisata ruhani yang mana akan kita dapati lingkungan yang kondusif serta adanya suguhan kajian-kajian setiap ba’da magrib dan ba’da subuh di setiap harinya.

Atau sebutlah beberapa tempat berikut Salman ITB, Mesjid Al-Istiqomah, mesjid Agung Trans Studio Mall, Mesjid Darul Ihsan Telkom, masjid Cipaganti, Mesjid Al-Ukhuwah dan mesjid Al-Latif yang terkenal dengan gerakan pemuda hijrahnya yang disebut Shiff. Adalah nama-nama tempat yang juga rutin mengadakan ta’lim dengan pemateri yang super-super keren luar biasa. (maaf lebay dikit). Kalau gak percaya lihat saja jadwal ta’lim di mesjid-mesjid tersebut.

Belum lagi jika saya menyebut An-Nur Biofarma dan mesjid Habburrahman yang rutin dengan agenda mabitnya. Kalau di An-Nur kita biasanya disuguhi qiyamulail stengah atau 1 juz sementara di Habibburahman dalam agenda mabit rutinnya kita disuguhi qiyamulail 3 juz. Jadi tinggal pilih saja mana yang cocok dengan waktu kalian. Dan sebenarnya masih banyak lagi tempat pengajian rutin dan mabit di Kota Kembang ini, yang gak kesebut dalam tulisan ini.

Dan buat yang mau belajar tahsin atau alquran teman-teman bisa memilih MAQDIS, TARQI, LTI atau IAC yang bisa mengajarkan belajar membaca alqur’an bersanad (Al-jazary dan Tufatul Atfal).

Maka besyukurlah sahabat-sahabat yang tinggal di Bandung karena telah Allah suguhi ladang-ladang ilmu yang luar biasa, tinggal pilih saja. Bahkan saya pribadi seringannya bingung bin galau ketika ada dua atau tiga kajian yang berlangsung dalam waktu yang bersamaan.hhe..

Berikut ini penjelasan mengenai Taman-taman surga yang saya copas dari blog : fuad.wordpress.com
Dari Anas bin Malik radhiyallohu ‘anhu bahwa Rasululloh shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, “jika kalian melewati taman-taman surga maka singgahlah dengan senang.” Para sahabat bertanya, “Apakah taman-taman surga itu?”Beliau menjawab, “Halaqoh-halaqoh dzikir.” (HR. at-Tirmidzi dan lain-lain)
Apakah yang dimaksud dengan halaqoh dzikir? Para Ulama menyebutkan makna halaqoh dzikir ada beberapa macam yaitu :
Pertama, sekelompok orang yang duduk bersama disuatu tempat kemudian masing-masing berdzikir sendiri-sendiri dengan suara pelan.
Makna ini didasarkan pada hadits Mu’awiyah rodhiyallohu ‘anhu yang diriwayatkan oleh Imam Muslim di kitab shahihnya bahwa Rasulullohshallallahu’alaihi wa sallam pernah keluar pada suatu halaqoh para sahabat. Kemudian beliau bertanya, “Apa yang menyebabkan kalian duduk (disini)?”
Para sahabat menjawab, “Kami duduk berdzikir kepada Alloh.” Beliau bertanya lagi, “Demi Alloh, apakah kalian duduk (disini) hanya karena hal itu (dzikir)?” Para sahabat menjawab, “Demi Alloh, tidak ada yang menyebabkan kami duduk (disini) kecuali karena hal itu.”
Beliau bersabda , “Sesunggunya aku tidaklah meminta kalian bersumpah karena aku menyangka kalian berbohong. Akan tetapi Jibril telah mendatangiku, lalu memberitahukan kepadaku bahwa Alloh membanggakan kalian kepada malaikat.”
Di dalam hadits tersebut ada isyarat bahwa mereka berdzikir dengan suara pelan yaitu dari pertanyaan Rasululloh shallallahu’alaihi wa sallam kepada orang-orang yang berdzikir tersebut. Seandainya mereka berdzikir dengan suara keras, tentunya Rasululloh shallallahu’alaihi wa sallam akan mengetahui dan tidak bertanya lagi.
Dalil lain adalah dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallohu ‘anhu bahwa beliau mengingkari orang-orang yang berdzikir bersama-sama dengan pengingkaran yang sangat keras.
Kedua, duduk bersama-sama untuk membaca dan mempelajari al-Quran.
Yaitu salah seorang membaca dan lainnya mendengarkan. Rasulullohshallallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Dan tidaklah sekelompok orang berkumpul didalam salah satu rumah diantara rumah-rumah Alloh, mereka membaca kitab Alloh dan saling belajar diantara mereka, kecuali ketenangan turun kepada mereka, rahmat meliputi mereka, dan Alloh menyebut mereka di kalangan (para malaikat) di hadapan-Nya.”
Ketiga, majelis ilmi yaitu yang membahas ilmu-ilmu agama, membahas tentang halal dan haram dan lainnya.
Berdasar hadits dari Abu Waqid al-Laitsi radhiyallohu’anhu bahwa ketika Rasululloh shallallahu’alaihi wa sallam sedang duduk dalam masjid bersama para sahabat, tiba-tiba datanglah tiga orang. Dua orang menghampiri Rasululloh shallallahu’alaihi wa sallam dan yang seorang pergi. Orang yang pertama melihat ada celah pada halaqoh lalu duduk disana. Orang yang kedua duduk di belakang mereka (di belakang halaqoh). Sedangkan orang yang ketiga berpaling dan pergi. Setelah Rasululloh shallallahu’alaihi wa sallam selesai, beliau bersabda, “Maukah aku beri tahu kalian tentang tiga orang tadi? Adapun salah satu dari mereka, dia mendekat kepada Alloh maka Alloh-pun mendekatkannya. Adapun yang lain, dia malu, maka Alloh-pun malu kepadanya. Dan yang lain lagi dia berpaling, maka Alloh-pun berpaling darinya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Syaikh Salim bin Ied al-Hilaly berkata, “Majelis-majelis dzikir adalah majelis-majelis ilmu yang diadakan di rumah-rumah Alloh untuk belajar, mengajar dan mencari pemahaman tentang agama.” Beliau juga berkata, “Majelis dzikir yang dicintai oleh Alloh adalah majelis-majelis ilmu, bersama-sama mempelajari al-Quran dan as-Sunnah dan mencari pemahaman tentang hal itu.”
Itulah yang dimaksud dengan halaqoh dzikir yang merupakan taman-taman surga, yaitu sekelompok orang yang berdzikr di suatu tempat dengan dzikir dan tatacara yang diajarkan Rasululloh shallallahu’alaihi wa sallam atau berkumpul untuk mebaca dan mempelajari al-Quran atau berkumpul untuk mempelajari ilmu agama.
#MariMengaji
Kamis, 15 September 2016 |

.........

Dear cinta, kiranya aku telah salah menilai diriku sendiri. Ku kira aku kuat untuk tidak ‘baper’ jika membaca akun blogmu. Seperti yang disarankan guruku bahwa tak mengapa membuka blogmu jika aku yakin bisa mendapat hikmah dari sana. Namun sayang sekali bukannya hikmah, malah gundah yang menyeruak. Setelah sekian hari aku kuat-kuatkan untuk berhenti kepo tentang kamu, nyatanya aku masih lemah.

“Duhai jiwa dimanakah gerangan iman dan alquran kau letakkan?.... Barangkali telah banyak ilmu yang ku kaji telah banyak nasihat menghinggapi pikiran dan hati. Apa daya jika hanya memenuhi ruang jasadi namun tak berarti dalam amal."

Dear cinta, aku tak bisa terus begini. Sungguh kali ini tak boleh ada ampun lagi, sebisa mungkin harus kulawan hasratku padamu. Segala hal yang membuatku mengingatmu harus dapat ku enyahkan. Mungkin perlu dicatat hari ini (150916) detik ini (21.39) sebagai awal aku untuk benar-benar memasrahkanmu pada Allah, dengan ikhtiar nyata STOP KEPO, cukup doakan
Barangkali lebih bijak jika aku berdoa agar dapat mencintai seseorang yang kelak menikahi bukan memaksakan diri agar Allah menikahkan dengan orang yang kucintai. Karena hakikat pernikahan bukanlah tentang siapa yang mendampingi namun bagaimana agar aku (sebagai istri) dapat mengabdi sepenuh hati.

Dear cinta, mohon maaf atas segala rasa yang pernah begitu berlebihan, atas bertumpuk rindu yang pernah dikirim angin, atas segala huruf yang pernah terangkai begitu saja, atas jatuh dan bangkit yang berseling membersamai, atas angan dan harap yang tak seharusnya. Semoga Yang Maha Maghfiru memberikan ampunan-Nya padaku. Maka ucap terimakasih yang terspecialpun kuhantarkan padamu, jika bukan karena mengenalmu mungkin tak kan sampai diriku dengan refleksi hati dan pengenalan akan Allah dan Alquran seperti saat ini.

Dear cinta, mungkin akan ku patri erat nasihat terakhir yang kubaca dalam page blogmu itu bahwa partner terbaik akan datang seiring dengan niat terbaik, tujuan terbaik, keikhlasan terbaik, kesabaran terbaik, penjagaan terbaik, penerimaan terbaik, pemahaman terbaik, ilmu dan amal terbaik, konsep visi misi dan eksekusi terbaik, serta usaha dan do’a terbaik.

Dear cinta, bersemangatlah dalam melaksanakan amanah-amanahmu karena akupun akan berusaha demikian. Semoga Allah mudahkan aku dan kamu dalam menjaga ayat-ayatNya, senatiasa menjaga kita dalam keikhlasan, iman dan amal terbaik, istiqomah dalam kebaikan hingga tiba masanya kamu dan aku mendapatkan pasangan terbaik, pada waktu dan keadaan terbaik. Aamiin...



#Elfatunnisa Faridah, dalam perjuangan mengendalikan hati. :-)
Selasa, 13 September 2016 |

Dear Cinta

Cinta, bagaimana bisa aku menyalahkanmu
Bagaimana mungkin aku kecewa padamu
Jika karena mencintaimu aku semakin mengenal Rabb-ku

Cinta, seandainyapun bukan kamu yang tertakdir untukku
Aku tetap akan mengenangmu sebagai anugerah
Sebab karenamu aku telah menjadi pemberani
Menjadi peniru jalan ibunda Khadijah

Cinta, andai saat ini bisa kulawan kekagumanku
Tentu kuharap Tuhan cabut rasaku padamu
Namun sayangnya dirimu tetap saja hadir dihari-hariku

Cinta, entah berapa hari lagi pertemuan itu
Benarkah kamu yang kelak jadi pendampingku?
Akankah simpul-simpul dakwah itu kita rangkai bersama
Sesuai dengan harapanku dan harapanmu.

Terima kasih untuk jawaban menggantungmu
Terima kasih untuk kepasrahan yang kau ajarkan
Terima kasih untuk ikhtiar nyata yang kau dawamkan
Semoga kamu dan aku mendapat jawaban terbaiknya
Semoga penjagaanNYA senantiasa menaungi kita

Rabb istiqomah kami bersama alquran, sabarkan dan ikhlaskan.aamiin..

Sekarang Bukan Esok, Esok Bukan Sekarang

Reflection Note 1 :

R1 mengajarkan agar kita memaksimalkan kesempatan (nikmat terbesar) yang Allah beri yaitu kehidupan. Masih ada kesempatan untuk berubah, hari ini harus lebih baik dari kemarin dan besok harus lebih baik daripada hari ini.

Hiduplah dengan nyata bahwa kamu memiliki hari ini, jam ini, detik ini untuk melakukan yang terbaik, melakukan hal-hal yang Allah ridhoi karena esok hari belum tentu menghampiri.

Berusahalah sampai titik darah penghabisan, dan iringilah usaha itu dengan do’a tiada henti.

***

Ustadzah, guru, murobiah, musyrifah, mualimah, syekhoh semuanya sama, hanya sekedar panggilan saja. Tidak esensial. Yang terpenting adalah isi diri.

Tugas utama guru bukan mengajarkan ilmu tapi menumbuhkan semangat menggali ilmu dalam diri murid-muridnya. Tanpa mampu menumbuhkan minat belajar dalam diri murid, maka guru telah melakukan sebuah kesia-siaan.



130916 (santri yang belajar jadi guru)
Senin, 12 September 2016 |

Don't be Afraid

Bismillah, alhamdulillah  malam ini ustadz Baiquni hadir di DT dan beliau menyampaikan tentang hal ihwal tipu daya Yahudi untuk menhancurkan umat Islam dengan segala analisis yang dilakukan beliau dengan teman-temannya. 

Salahsatu yang menarik perhatian saya adalah tentang tragedi 11 September 2001 (tragedi WTC) yang mana luputnya pemberitaan media mengenai konfrensi pers nya Josh Bush setelah kejadian itu. Dalam video yang ditayangkan ustadz terlihat jelas kekikkukkan Josh Bush saat dihadapan para wartawan bagaimana lisannya Allah buat kelu dan tak bisa bicara, sehingga dia pun meninggalkan tempat konferensi, kalau kata ustadz sih itu buah dari perkataannya sebelum konferensi yang beraninya menghina Allah dengan mengatakan bahwa Alquran yang menjadi kitab umat islam mengandung ajaran-ajaran terorisme di dalamnya. Naudzubillah.

Maka ustadz memaparkan contoh-contoh lain usaha Yahudi untuk menghancurkan umat islam, seperti peristiwa crane jatuh saat ibadah haji tahun lalu juga terjadinya Tsunami Aceh dan Jepang yang menurutnya ada rekayasa dan campur tangan Yahudi laknatullah. Wallahu a’lam

Tentulah melihat semua bukti mengenai propoganda dan kekuatan Yahudi menimbulkan adanya sedikit ketakutan mengenai bagaimana nasib umat Islam selanjutnya. Namun seketika itu aku jadi teringat pesan Bunda (guruku) dalam menanggapi sebuah pesan di grup whatsapp tentang pidato Josh Bush yang isinya menghina, meremehkan dan mengancam Indonesia.

Berikut ini adalah pesannya :

Kita tperlu takut kpd tipudaya mereka, tapi takutlah kita pada dosa2 kita, Tipu daya kaum kafir tidak akan memberi mudharat kpd kita selama kita SABAR dan TAQWA.


وَمَكَرُوا وَمَكَرَ اللَّهُ ۖ وَاللَّهُ خَيْرُ الْمَاكِرِينَ

“Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya (QS 3:54)

Juga....


إِنْ تَمْسَسْكُمْ حَسَنَةٌ تَسُؤْهُمْ وَإِنْ تُصِبْكُمْ سَيِّئَةٌ يَفْرَحُوا بِهَا ۖ وَإِنْ تَصْبِرُوا وَتَتَّقُوا لَا يَضُرُّكُمْ كَيْدُهُمْ شَيْئًا ۗ إِنَّ اللَّهَ بِمَا يَعْمَلُونَ مُحِيطٌ
...Jika kamu bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan.
(QS 3 :120)

Bila mereka berperang dengan segala tipu daya muslihat dunia, kita harus berjuang dengan SABAR dan TAQWA.. karena 2 hal itulah yg mengundang bantuan dari malaikat-malaikat penjaga kita..



بَلَىٰ ۚ إِنْ تَصْبِرُوا وَتَتَّقُوا وَيَأْتُوكُمْ مِنْ فَوْرِهِمْ هَٰذَا يُمْدِدْكُمْ رَبُّكُمْ بِخَمْسَةِ آلَافٍ مِنَ الْمَلَائِكَةِ مُسَوِّمِينَ
Ya (cukup), jika kamu bersabar dan bersiap-siaga, dan mereka datang menyerang kamu dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong kamu dengan 5000 Malaikat yang memakai tanda. (Ali-imran : 125)

“Jadi.. janganlah takut kepada musuh2 Allah.. takutlah pada dosa2 kita..”

Aku sangat setuju dengan apa yang dikatakan Bunda, bahwa dosa-dosa kita jauh lebih bahaya daripada makar orang kafir, sebusuk apapun rencana mereka untuk menghancurkan umat islam namun jika Allah tidak berhendak tentu tidak akan pernah terjadi. Maka dekati saja Allah Yang Maha Penyayang, Maha Pelindung, lagi Maha Pemelihara. Siapkan diri dengan perubahan zaman yang akan terus terjadi. Kuatkanlah aqidah, tauhiid dan keimanan kepada Allah swt serta mulailah berlatih memanah, berkuda dan berenang. Semoga kebangkitan Islam dapat segera kita songsong. Semoga Allah swt senantiasa melindungi kita dan keluarga dari fitnah dunia.Aamiin...