Rabu, 28 Desember 2016 |

Kisah Ta'arufnya

Sore ini aku bertemu teman sekelasku yang dulu sempat aku kisahkan ditulisan yang berjudul  "Teman Diskusi". (Klik : http://elfatunnisa.blogspot.co.id/2016/03/teman-diskusi.html )

Sahabat kuliahku ini seminggu yang lalu tiba-tiba sebar undangan pernikahan dengan seorang ikhwan yang juga seangkatan dengan kami tapi berbeda jurusan, sehingga sebagian besar teman-teman pun terkejut dengan undangannya.

Setelah aku bersalaman dan mengucapkan selamat padanya, ada tanda tanya besar mengenai bagaimana proses ta’arufnya dengan sang calon suami yang aktivis itu.

“teh gimana prosesnya ceritain dong?”tanyaku penasaran.

“singkat teh aku juga gak nyangka.”jawabnya.

Tentu tidak ada yang menduga bahwa sang ketua Tutorial itu bisa mendapatkan sahabat karibku ini.

“pasti lewat murobbi ya?” aku coba menebak.

“Ia teh. Beberapa waktu yang lalu murobiahku memintaku untuk membuat CV, ya sudah aku buat aja seadanya. Lalu tiga hari setelahnya beliau pun mengirimkan CV ikhwan yang mungkin sudah oke dengan CV aku sebelumnya, maka aku pun kaget ternyata dia adalah Husen teman seangkatan kita.”

“Setelah melihat CV nya maka bismillah aku bilang lanjut, karena aku meyakini kalau memang bukan dia yang jadi jodohku maka pasti Allah akan persulit proses ini. Namun jika jalannya mudah mungkin memang dialah pilihan Allah yang terbaik, maka aku mah lanjut aja.”terangnya.

“Terus gimana kamu bisa mantap denganya?”tanyaku lagi.

“Karena dari dulu aku berprinsip hanya akan menerima atau berproses jika itu dari murobiahku, dan bisa jadi ikhwan itu pun berprinsip sama, maka lahaula aku mantap padanya.”


“MasyaAllah...”ucapku.





Elfatunnisa Faridah for #30DWC day 28

0 komentar:

Posting Komentar