Jum’at berkah. Begitu selalu aku mengistimewakan hari yang
disebut sayyidul ayyam ini dengan memperbanyak salawat, membaca surah
al-kahfi, dan kegiatan bersih-bersih diri.
Pukul 10.30, adalah jadwal mengajarku di mesjid dekat kampus. Ketika aku sampai di depan mesjid handphoneku bergetar lalu nampaklah sebuah nomor berakhiran angka 3 dilayar hp-ku dengan
picture akhwat tanpa muka berkerudung hijau.
“Assalamua’laikum. Teh, teteh lagi dimana?”tanya suara dibalik telepon.
“walaikumsalam. Teteh di mesjid Ka”jawabku seketika setelah mendengar suara paraunya dan aku
langsung ingat bahwa pernah pesen jilbab ke Rika.
“o ya Rika kesana ya”
“sip nanti kalau uda di mesjid kasih tahu aja ya”
Beberapa waktu berselang HP-ku kembali bergetar. Maka aku
yakin kalau Rika sudah tiba di mesjid.
“maaf ya teteh ijin nemuin temen dulu, silahkan kalian
menghafal dulu nanti pas teteh datang tinggal langsung setor." ijinku pada murid-murid binaanku.
Akhirnya ditangga mesjid aku berpapasan dengan Rika gadis berkulit putih
yang setiap harinya disibukkan dengan rumus hitung-menghitung.
Terhanyutlah aku dalam aktivitas jual beli dan coba mencoba
khimar yang aku order darinya.
“oke teteh jadi beli yang ini” ungkapku mantap setelah
mencoba khimar yang aku inginkan.
“sip teh”jawabnya.
“kalau boleh tahu kenapa Rika keluar dari pesantren?”tanyaku
penasaran
“ada amanah baru teh”jawabnya
“amanah sebagai istri ya?”ucapku sekenanya dengan nada
bercanda
“ia teh”jawabnya datar
“beneran? Jadi Rika udah nikah”tanyaku semakin penasaran
“begitulah teh, untuk menjaga diri. Tapi kami hanya nikah
secara agama karena aku gak mau beasiswaku dicabut tersebab ketahuan menikah”
“o gitu. Alhamdulillah... barakallah ya.”ucapku lebih lanjut
sambil menyalaminya.
Dari dulu aku sudah menduga kalau Rika akan segera
menikah meski tak pernah mengungkapkan secara tersirat, tapi melalui
pertanyaan-pertanyaan juga permintaan nasihat yang sering dia ajukan dan mengarah kesana. Sehingga aku tak
begitu kaget mendengar kabarnya hari ini.
“ini masih nikah siri teh, secara agama saja. InsyaAllah kalau
aku sudah sidang atau sudah wisuda, akan akad kembali, dan saat itulah baru aku undang teteh juga teman-teman untuk hadir.” terang Rika menambahkan.
Maka terjadilah percakapan-percakapan selanjutnya antara aku
dan Rika termasuk cerita pencomblangan hingga hikmah-hikmah yang dia dapat
setelah menikah. Dan apa yang dia pilih sungguh mengagumkanku.
“daripada khitbah sekarang sama dengan mengantung hubungan
yang belum jelas lebih baik nikah aja sekalian agar status pacarannya
benar-benar halal.” Ceritanya ditengah-tengah percakapan kami.
Sebelum akhir pertemuan kami aku meminta ijin padanya, “bolehkan teteh lihat foto suamimu?”
"ia teh sebentar"jawabnya kemudian dia mencari-cari foto di file galerinya.
"ini teh" tuturnya, seraya menampakkan foto mereka saat berdua di sebuah taman.
"wah mirip ya"kataku padanya.
Elfatunnisa Faridah for #30DWC days 16
0 komentar:
Posting Komentar