Malam itu ketika sebagian santri telah terlelap aku mencoba
mendekati Asri yang baru saja selesai dengan muroja'ahnya. Asri yang usia nya
setahun dibawahku adalah seorang mahasiswa di jurusan Biologi di kampusku. Dan
dia adalah Menteri Keamanan baru di Republik Daarul Iman (asramaku), dan aku
rasa jabatan ini sangat cocok untuknya, karena dia sangat tegas dan memiliki kedisiplinan yang tinggi sehingga bisa menggerakan teman-teman yang lain.
Setiap hari, setiap malam, setiap pagi dialah salah satu
santri yang selalu semangat dalam menghafal Alqur’an, suaranya yang meski parau
(serak) senantiasa terdengar kencang hingga penjuru asrama seolah tidak peduli
jika pun suaranya habis, yang penting tetap menghafal. Dan tangannya tak pernah
lepas dari mushaf cokelat nya yang sudah mulai lusuh itu.
Pada saat itu aku memberanikan diri bertanya padanya, “Asri
maaf kalau boleh tahu apa sih rahasianya biar bisa semangat terus menghafal
alquran dan gak mudah ngantukan kayak kamu?”...
Kemudian dia tersenyum dan menjawab : “saya adalah orang
yang termasuk lambat teh dalam menghafal , makanya saya harus semangat dan
berusaha keras di atas orang lain, mungkin saya kelihatan begitu rajin karena
sekarang lagi libur aja teh, gimana ya teh yang lain mah lagi libur tuh mungkin
berfikir untuk istirahat atau misal ketika haid yang lain mah malah santai,
tapi kalau saya mah justru memanfaatkan moment libur itu buat nabung hafalan,
kapan lagi nanti mah bisa jadi padat banget jadwal kuliahnya” ujarnya padaku.
“dan kenapa saya gak mudah ngantuk mungkin karena memang itu
salah satu doa saya setiap hari, saya selalu memohon agar saya tidak ngantuk
ketika bersama Al-Quran, bukankah kantuk musuh terbesar para penghafal
Quran?”ungkapnya lebih lanjut.
“o ya kalau ada yang umroh juga saya mah suka nitip do’anya
biar gak mudah ngantuk teh” tambahnya lagi.
Maka saat itu aku hanya tersenyum dan berucap MasyaAllah...
terkagum dalam hati aku malu akan diriku, dan
bertanya pada hati “Ya Allah kapan aku berdo’a seperti itu?.... pantas saja
tasmi 5 juz pun bisa kuat dia simak, sementara aku?....”
0 komentar:
Posting Komentar