Lama kami tak bersua karena terpisahkan jarak dan ruang komunikasi.
Dialah sahabatku yang kini sedang berjuang dengan hafalan qurannya disalahsatu
sudut ibukota. Adalah pilihannya untuk tidak membawa alat komunikasi hingga
kelak Allah anugerahkan hafalan yang mutqin, atau mungkin hingga ia selesai setoran
30 juz.
Entahlah bayangan wajahnya selalu mengisi relung hatiku
untuk tak lupa menyisipkan do’a dalam di setiap akhir salatku. Dan mungkin ia
pun demikian tak lepas menyebut namaku dalam setiap sujudnya, karena iman kami
lah yang seolah bicara menampakkan wajah saudara yang di rindu hingga
terlantunlah doa-doa penuh makna untuk sang saudara.
Begitulah seharusnya saudara seiman untuk saling mendo’akan
saudaranya, agar semakin kuatlah ikatannya.
Aku dan dia senanglah berbicara tentang sang ilahi, tentang
ukhrowi ataupun tentang tambatan hati. Dan kemarin setelah sekian lama kami tak
bersua dia mengirim pesan melalui handphone sang Bunda yang sedang
mengunjunginya.
Dan pesan ini merupakan balasan dari pesanku yang aku kirim
beberapa bulan ke belakang melalui akun FB ku bahwa aku merindukannya. Dalam
balasannya beliau pun mengungkapkan hal yang sama, dengan di ikuti kalimat
selanjutnya yang menusuk relung hatiku “JAGA HATI dan JAGA KESEHATAN HAFALAN yaa!!”
MasyaAllah dia seolah tahu kalau hatiku saat ini sedang kalut, dan dia pun
seolah tahu kalau aku mulai lalai akan hafalan yang telah Allah titipkan.
Maka setelah membaca pesan itu air mataku mengalir tak
terbendung, menyadarkanku bahwa aku telah melalaikan hatiku yang tercuri akan
ketertarikan pada makhluk-Nya sehingga menduakan-Nya dan aku pun telah lalai
akan hafalan Quran yang Allah titipkan. Astagfirullah...
Betapa aku sangat bersyukur memiliki saudara seperti dia, yang
menjadi jalanku semakin mengenal-Nya. Semoga kelak Allah kumpulkan kami di
surga-Nya. Aamiin...
Ukhibbuki fiillah saudaraku...
[Elfatunnisa Faridah for #30DWC hari ke 25]
0 komentar:
Posting Komentar