Bismillah, sesuai dengan janji di tulisan sebelumnya yang
berjudul “Aku Kembali” saya akan menceritakan tentang pesantren Nurul Huda, tempat
berlangsungnya acara HLT kemarin.
Ketika pertama kali memasuki area pesantren saya benar-benar
terkagum dengan keasriannya yang mana penuh dengan nuansa hijau dilengkapi
tanaman-tanaman yang indah. Di samping itu lingkungannya sangat bersih
hampir-hampir saya tidak menemukan sampah sedikitpun.
Ketika datang kemudian kami di persilahkan menyimpan barang
di kamar yang telah disediakan khusus untuk tamu dan MasyaAllah saat itu aku
kembali terkagum bahwa kamar yang akan kami tempati bak sebuah kamar hotel
dengan fasilitasnya yang lengkap, kalau tidak percaya nanti saya lampirkan
foto-fotonya. Dan di dalamnyapun bersih juga raih.
Setelah acara berlangsung maka sedikitnya kami mendapat
cerita mengenai pesantren ini bahwa dulunya adalah kompleks pesawahan namun
atas inisiatif Pak Kiyai dan istri yang bercita-cita untuk membangun pesantren khusus
anak yatim maka terbangunlah pesantren indah ini. Maka yang luar biasa pula
adalah pesantren dengan desing yang unik ini tidaklah menggunakan arsitek dan
kata Pak Kiyai pembangunannya pun bertahap, kalau ada material (semen, batu,
pasir dsb) barulah dikerjakan, jadi bisa dikatakan nyicil.
Mungkin pesantren ini adalah pesantren TERKEREN yang pernah
saya temui, kenapa dikatakan keren? Karena saking cinta kebersihannya di
pesantren ini tak ada yang namanya jadwal piket jadi setiap santri benar-benar
ditanamkan kesadaran sendiri untuk mau bergerak ketika melihat ada sampah, ketika
melihat yang Berantakan atau jika ada kotoran sedikitpun, maka mereka langsung
bergerak untuk membereskan semuanya, dan benarlah saya menyaksikan sendiri
bagaimana kegesitan para santri di sini ketika melihat sampah dll.
Benar-benar luar biasa bukan? Andai dilingkungan kita
tertanam pula hal seperti ini mungkin semuanya akan terasa nyaman apalagi jika
hal ini diterapkan di seluruh Indonesia maka jadi Indonesia negeri yang bersih.
Semoga ya, suatu hari nanti bisa demikian. O ya saking ku menjaga kebersihannya
disana kita hanya akan mendapati tempat sampah beberapa buah saja, jadi sangat
susah untuk menemukan tong sampah karena mereka telah sadar sendiri.
Kemudian hal istimewa lainnya di pesantren ini tidak akan
kita dapati satu kotak infak pun, padahal ini adalah pesantren gratis Ko. Kenapa
bisa demikian, karena Pak Kiyai sangat mengandalkan pertolongan Allah dalam hal
pembiayaan bahkan beliau menceritkan bahwa rizki suka ada saja mengalir ke
pesantren padahal tidak ada yang namanya promosi ataupun proposal yang dibuat
sengaja untuk meminta sumbangan, juga mungkin yang lebih modernnya tak ada
sedikitpun pamflet mengenai pesantren ini di dunia maya. Beliau benar-benar
mengandalkan adanya pertolongan Allah, misalnya suka tiba-tiba ada yang
mengundak mengaji atau minta di do’akan maka katanya dari sana dana biasanya
bisa terkumpul.
Kemudian sedikit mengulas tentang santri bahwa santri di
pesantren ini semuanya sekitar 200 orang dan kalau dilihat sih rata-rata
usianya sekitar 10-18 tahun’an jadi masih pada muda. O ya perlu diketahui juga
kalau santrinya semuanya adalah laki-laki jadi jangan harap bisa melihat yang
cantik disana. Kebayang kan gimana rajin bersih-bersihnya mereka sementara
mereka adalah laki-laki yang kalau umumnya sih bisa dikatakan kurang raih dibandingkan
perempuan tapi disana benar-benar terbukti bahwa laki-laki pun bisa raih dan
bersih, juga tidak ketinggalan kalau ternyata para santrinya jago masak juga. Buktinya
makanan yang kami makan selama dua hari disana adalah masakan para santri.
MasyaAllah...
0 komentar:
Posting Komentar