Senin, 28 Maret 2016 |

Belajar LAPAR



[Tulisan pengingat diri]

Bismillah, 
“Makan itu mubah, kecuali memang niat makannya adalah agar mampu beribadah" begitulah ungkap ustadzah Siti. Seperti yang kita ketahui juga salah satu kunci sehat Rasulullah saw adalah pola makan beliau yang hanya makan ketika lapar. Lalu adakah manfaat dari rasa lapar? Berikut ini ada beberapa pendapar ulama mengenai lapar :

Ibnu Abi ad-Dunya rahimahullah, dari Muhammad bin Wasi’ rahimahullah :
“Siapa yang sedikit makannya dia akan bisa memahami, membuat orang lain paham, bersih, dan lembut. Sungguh, banyak makan akan memberati seseorang dari hal-hal yang dia inginkan.”

Utsman bin Zaidah rahimahullah :
"Bahwa Sufyan ats-Tsauri rahimahullah mengirim surat kepadanya (di antara isinya), “Apabila engkau ingin tubuhmu sehat dan tidurmu sedikit, kurangilah makan.”

Ibrahim bin Adham rahimahullah :
“Siapa yang menjaga perutnya, dia bisa menjaga agamanya. Siapa yang bisa menguasai rasa laparnya, dia akan menguasai akhlak yang terpuji. Sungguh, kemaksiatan akan jauh dari orang yang lapar, dekat dengan orang yang kenyang. Rasa kenyang akan mematikan hati. Akan muncul pula darinya rasa senang, sombong, dan tawa.”

Abu Sulaiman ad-Darani rahimahullah :
“Jika jiwa merasakan lapar dan dahaga, kalbu akan bersih dan lembut. Jika jiwa merasakan kenyang dan puas minum, kalbu menjadi buta.”

Asy-Syafi’i rahimahullah :
"Rasa kenyang akan memberati badan, menghilangkan kewaspadaan, mendatangkan rasa kantuk, dan melemahkan pemiliknya dari beribadah."

MasyaAllah ternyata banyak keuntungan yang bisa di dapat ketika kita lapar dan bahayanya ketika makan kenyang. Maka tak ada salahnya jika kita sedikit membiasakan rasa lapar ini hadir (ketika tidak berpuasa), hanya saja harus ada kontrol agar tidak menjadikan tubuh sakit, maka kita pribadi lebih tahu apakah rasa lapar ini masih bisa dipertahankan atau harus segera diisi makanan. Mungkin berlapar-lapar di dunia dalam perjuangan meraih cinta-NYA adalah pilihan yang baik bagi seorang muslim hingga kelak hanya surga lah tempatnya merasakan kenyang. Wallahua'lam

Sumber : Jami’ al-Ulum wal Hikam, 576-577

0 komentar:

Posting Komentar