Mohon maaf jika judul tulisannya bikin baper, maksud dari
tulisan ini adalah sekedar ingin berbagi mengenai apa yang saya dapat dari
sharing bersama sahabat mengenai memilih teman hidup.
Yang terpenting sebelum memutuskan untuk menikah adalah
meluruskan niat agar benar-benar untuk meraih ridho Allah, dan tentu untuk
seorang akhwat disarankan untuk menyegerakan dengan alasan untuk menjaga diri
terlebih menjaga hati.(sebenarnya ikhwan juga sama saja jika sudah ada niatan
dan sudah mampu lebih baik disegerakan) Karena memang ada hati yang harus
dijaga dan bahwa hati ini memang rawan tergoda, rawan tergelincir hingga bermaksiat. Disatu sisi bahwa akhwat-pun harus
memperhatikan mengenai usia yang tentu berkaitan dengan masa subur, maka jika
sudah ada calon kenapa harus ditunda.
Berikut ini adalah pesan sahabat yang disampaikannya padaku
tadi pagi.
“Jangan menolak ikhwan yang aqidahnya lurus, yang khusu shalatnya
yang menangis ketika membaca ayat-ayatnya, jangan sekedar mencari pendamping
yang memiliki keilmuan yang tinggi namun carilah seseorang yang ilmunya
tercermin dalam akhlaknya. Yang lisannya senantiasa terjaga, mengatakan sesuatu
yang memang penting, perlu dan manfaat saja. Jika ada ikhwan yang demikian maka
insyAllah dia tidak akan menyakitimu. Ingatlah bahwa menikah itu bukan untuk
sehari dua hari, namun sehidup sesurga. Sehingga tidak boleh
terburu-buru pula dalam berproses. Sangat disayangkan ketika saat ini banyak
ihkwan yang bisa dikatakan luas ilmunya namun akhlaknya kurang baik, sehingga tingkat
pendidikan,lulusan luar negeri, ataupun hafidz qur’an tidak seutuhnya jadi
jaminan bahwa dia adalah orang baik.”
“Tak apa menikah meskipun belum khatam/hafal al-quran 30 juz
karena setelah menikah-pun hal itu masih bisa diperjuangkan bersama, yang terpenting
sudah ada tekad untuk sama-sama belajar mencintai Al-qur’an.” begitu tambahnya.
#tidak bermaksud menggurui. Semoga bermanfaat untukmu yang bimbang dalam menentukan pilihan. :)
0 komentar:
Posting Komentar