Sabtu, 16 April 2016 |

Kisah Cinta Aprian


Ini adalah kisah perjuangan cinta seorang pemuda yang bernama Aprian.

Selepas menyelesaikan studi S1 dan amanahnya sebagai ketua BEM di kampus, dengan mantap dia mengutarakan maksud untuk meminang seorang gadis yang masih satu jurusan dengannya.

Gadis yang menjadi primadona di fakultasnya yang tidak hanya cantik, cerdas, namun juga shalihah. Sebut saja dia Fatma, Fatma tentu tidak serta merta menerima pria ini meskipun dia memiliki popularitas yang baik. Karena tentu gadis primadona ini telah menetapkan standar sesuai dengan kapasistas dirinya karena dia menyadari memilki paras yang cantik, prestasi yang gemilang, serta amanahnya sebagai penghafal Quran. Jadilah banyak pertimbangan untuk bisa menerima lamaran seorang lelaki.

Aku sangat terkagum dengan perjuangan yang dilakukan Aprian untuk bisa meluluhkan hati wanita yang dicintainya itu. Kini sudah sekitar dua tahun lamanya semenjak Aprian mendatangi rumah Fatma dan mengungkapkan maksud hatinya pada kedua orangtua gadis itu, meski ternyata Fatma tak kunjung memberi jawaban atau malah bersikap cuek seolah ingin berkata tidak namun takut menyakiti hati pria itu. Fatma hanya meminta maaf tak bisa menerima karena harus menyelesaikan hafalan qur’annya. Aprian tetap bertahan, dengan menyempatkan mendatangi rumah Fatma ditengah kesibukan kuliah S2 nya dengan maksud untuk menjaga silaturahmi pada keluarga Fatma, dan tentu Fatma tak tahu akan hal ini karena saat ini Fatma pun tinggal di pesantren. Aprian merasa telah menemukan keluarga baru karena memang keluarga Fatma sangat terbuka dan menyukai ketulusan pria itu, yang sampai rela mengurusi ayah Fatma ketika sakit.

Hingga suatu hari, datanglah laki-laki lain yang juga bermaksud melamar Fatma seorang lelaki yang Aprian tau bahwa jika dibandingkan dengannya ia tak ada apa-apanya. Seorang pria yang sedang menempuh pendidikan S3 dan paham akan agama.
Maka dengan berat hati Aprian mendatangi rumah gadis itu lagi dengan maksud untuk mundur. Qadarullah saat dia tiba disana ternyata Fatma sedang ada di rumah dan untuk pertama kalinya Fatma bertemu dan bicara dengannya, hingga Aprian pun meminta maaf jika selama ini telah menganggu hidup Fatma.

Allah memang maha membulak-balikan hati, setelah pertemuan itu ternyata Fatma baru mengetahui akan semua kebaikan dan pengorbanan yang dilakukan Aprian dan diapun mulai bersimpati padanya.
Hingga akhirnya dengan pertimbangan kedua orangtuanya Fatma pun memutuskan untuk menerima lamaran Aprian dan menolak pinangan lelaki lain.

{Terkadang cinta hanya butuh ketulusan, tulus untuk bertahan meski tak kau kejar sekuat tenaga tapi senantiasa kau kejar dalam doa, inilah yang dilakukan Aprian setiap hari disepertiga malam terakhirnya.}

0 komentar:

Posting Komentar