Bismillah, berbicara tentang rindu, rindu yang terkadang datang menyergap tanpa permisi. Mungkin kita pernah sangat rindu pada orang tua ketika sedang di perantauan, rindu pada sahabat tercinta, atau mungkin merindukan si doi (seseorang yang dikagumi), maka ungkapkan dengan al-fatihah. Lo kok al fatihah?... yes, it’s true story.
Dulu saya pernah bercerita kepada sahabat sekaligus guru
spiritual saya mengenai rasa suka (kagum) saya pada seseorang (ikhwan), dan
nasihat yang diberikan guru hanya satu kalimat “alfatihahin aja teh”.
Kemudian beliau menceritakan tentang masa lalunya. Bahwa
beliau juga pernah menyukai seseorang, dan ketika ingat ikhwan (laki-laki) yang
di suka tersebut guru saya hanya mengirimkan Alfatihah begitu tuturnya, bahkan
berjalan beberapa bulan tiap ingat dia langsung alfatihah, tiap terbayang
wajahnya baca alfatihah.
Hingga suatu hari, dengan seijin Allah ikhwan yang beliau
suka tiba-tiba mengirim pesan lewat FB-nya kalau beliau juga ternyata ada perasaan
yang sama kepada sahabat saya itu. Wah, mungkin itu adalah buah dari alfatihah
untuk orang yang tak dikenal, dan ikhwan tersebut pun menyatakan keseriusannya
untuk menikah dengan sahabat saya. Namun sampai sekarang mereka belum bisa
bersatu karena sang akhwat (sahabat saya) memutuskan untuk menyelesaikan hafal
alqurannya terlebih dahulu sebelum menikah.
Dan sesuatu yang luar biasa itu telah saya praktekkan
sendiri ketika saya menyukai seorang pengajar di tempat saya les, kala itu saya
ingat nasihat sahabat saya bahwa jika terbayang/keingetan orang yang di suka
langsung baca alfatihah sambil di ikhlaskan. Jadi maksudnya dalam alfatihah itu
kita tidak boleh berharap agar orang yang kita suka balik menyukai kita, tapi benar-benar
memasrahkan rasa itu kepada Allah. Dan MasyaAllah kurang dari dua hari semenjak seringnya
saya kepikiran orang yang saya suka tersebut Allah langsung memberi jawaban.
Setelah paginya saya alfatihahin eh pas sorenya pengajar
saya itu ternyata mengajar sambil membawa anak-anaknya. MasyaAllah... dari sana
barulah saya tahu kalau ternyata beliau sudah menikah bahkan sudah punya anak
dua.haha.... lucu kan? Tapi anehnya sama Allah dibuat happy aja bukan malah
kecewa atau sedih ketika tahu kalau orang yang di suka ternyata sudah punya
anak. Dan saya yakin mungkin inilah buah dari alfatihah itu, bahwa hati kita
pun dibuat lapang sama Allah.
Selamat mencoba ya teman-teman jangan hanya buat si doi aja tapi
alfatihahin juga orangtua, keluarga, guru, dan sahabat-sahabat kalian apalagi
kalau kalian sedang merindukan mereka. InsyaAllah dari sana kalian bisa menjadi
lebih tenang dan bisa menemukan hikmah lainnya.
By.Elfatunnisa Faridah for #30DWC.
0 komentar:
Posting Komentar